Home > Archives > Vol 1 No 1 (2015)

Vol 1 No 1 (2015)

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KEWIRAUSAHAAN INDONESIA (JANAKA)

Table Of Contents

Articles

ABSTRAKSI

Tujuan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk mengolah dan memanfaatkan limbah bangkai ayam untuk pakan lele serta memberdayakan masyarakat dengan budidaya lele dan memproduksi makanan berbahan baku lele. Mitra program IbM adalah karang taruna Rukun Warga 07 dan 08 desa Bandardawung, kecamatan Tawangmangu, kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pendidikan masyarakat dengan memberikan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil yang dicapai dalam program IbM ini adalah sebagai berikut: 1) pakan lele yang sudah teruji kandungan unsur kimiawinya, 2) pengaplikasian budidaya lele yang terintegrasi, 3) produk olahan berbahan baku lele.

Kata kunci: Bangkai Ayam, Pakan Lele, Budidaya Lele, Produk Olahan Lele.

Pdf

1-9

ABSTRAKSI

Bengkel mobil “SAE” dan bengkel mobil “ERA 2000” merupakan usaha kecil dengan sejumlah keterbatasan, diantaranya adalah keterbatasan jenis jasa layanan servis, sarana prasarana, sumber dana, dan kemampuan mengelola bengkel. Kedua bengkel tersebut berlokasi di Banyuanyar Surakarta. Kapasitas usahanya masih rendah sehingga daya saing pelayanan sulit untuk ditingkatkan. Maka untuk menyelesaikan permasalahannya dilakukan dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan hibah peralatan servis mobil injeksi. Pelatihan dan pendampingan meliputi servis mobil berteknologi injeksi, penerapan sistem administrasi bengkel, penyusunan laporan keuangan, kewirausahaan dan manajemen pemasaran, dan manajemen lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja (LK3). Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini bertujuan: 1) meningkatkan kemampuan SDM dalam menghasilkan jasa layanan servis dan sebagai persiapan dalam menawarkan jasa layanan servis mobil berteknologi injeksi, 2) meningkatkan kemampuan SDM dalam implementasi sistem administrasi, 3) meningkatkan kemampuan SDM dalam pencatatan laporan keuangan, 4) pengelola bengkel mobil mempunyai keahlian manajerial, 5) pemilik bengkel mobil mempunyai pengetahuan dan pemahaman mengelola semua aspek keselamatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah pengelola bengkel yang memiliki kemampuan manajemen bengkel dan kesiapan menawarkan jasa layanan servis mobil yang berteknologi injeksi.

Kata kunci: Kata kunci: Bengkel Mobil, Pelatihan, Pendampingan, Daya Saing Pelayanan

Pdf

10-18

ABSTRAKSI

Tujuan dalam pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pengurus harian koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan system Informasi Akuntansi, Meningkatkan kemampuan dalam membuat laporan keuangan dengan aplikasi komputer. Masalah operasional di KPP Karya Makmur” surakarta” pencatatannya masih manual semua karyawan dan pengurus tidak ada basis pendidikan akuntansi apalagi pengetahuan system Informasi. Badan Pemeriksa Koperasi belum mampu mengetahui bagaimana dalam meningkatkan pengawasannya dengan system informasi. Dalam mengatasi masalah operasional KPP”Karya Makmur” surakarta diadakannya pelatihan tentang System Informasi Akuntansi untuk para karyawan maupun pengurus dan pendidikan Akuntansi. Hasil dari pelatihan ini karyawan dan pengurus mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul karena banyaknya data yang diproses secara manual, sehingga tidak menjadi suatu hambatan yang berarti karena semua karyawan dan pengurus telah mahhir mengatasi segala perubahan system informasi akuntansi. Saran untuk KPP “Karya Makmur” Surakarta Hendakanya mampu menyusun laporan keuangan dengan system informasi Akuntansi serta sesuai dengan SAK ETAP dan diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dijadikan dasar yang tepat dalam menilai kinerja koperasi. Mampu mewujudkan kepercayaan terhadap anggota dan diterima umum.


Kata kunci: System Informasi Akuntansi, Akuntansi, Pelatihan

Pdf

19-41

ABSTRAKSI

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah pendidikan nonformal yang dibentuk oleh masyarakat, dengan tujuan memperluas kesempatan masyarakat yang tidak mampu untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Program kegiatannya berupa kegiatan pendidikan nonformal. Masalah utama yang dihadapi mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dalam hal ini adalah PKBM Cahaya Rejeki dan PKBM Sekar Sari adalah minimnya SDM yang kompeten, sumber pendanaan, serta sarana dan prasarana yangmasih kurang memadai. Langkah yang dilakukan dalam menyiasati kendala tersebut dengan membuka kursus yaitu kursus komputer dan internet di PKBM Cahaya Rejeki dan, pendirian Tempat Penitipan Anak (TPA) di PKBM Sekar Sari. Berdasarkan permasalahan dari kedua PKBM diatas maka untuk penyelesaian permasalahan yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan, serta bantuan teknis yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan meliputi penataan dan penguatan manajemen PKBM. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah kemampuan pengelola PKBM dalam bidang komputer, administrasi, penyusunan laporan keuangan, pengetahuan dan wawasan tentang kewirausahaan mengalami peningkatan yang cukup baik, dan terbentuknya Business plan bagi pengembangan unit kegiatan usaha andalan.

Kata Kunci : PKBM Cahaya Rejeki, PKBM Sekar Sari, Pelatihan, Pendampingan, Penguatan Manajemen

Pdf

42-50

ABSTRAKSI

Program Ipteks bagi MasyaraTujuan utama program kegiatan yakni meningkatkan efisiensi dan produktifitas pada industri pengolahan kayu dengan memanfaatkan limbah padat sisa produksi pada perusahaan. Wasiat Jati Klaten. Adapun sisa produksi yang dimaksud meliputi tatal gergaji, debu, dan sebetaan kayu. Upaya tersebut yakni dengan mengolah limbah menjadi produk kerajinan dan mebel. guna menciptaan sinergitas antar industri kerajinan di Klaten, desain produk yakni dipadukan dengan produk-produk hasil kerajinan yang terdapat di Kabupatan Klaten, khususnya yang tergabung dalam klaster industri. Klaster yang dimasud meliputi klaster industri kerajinan lurik, pengecoran logam, mebel, dan gerabah. Bentuk program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut yakni dengan pelatihan, pendampingan, pengadaan peralatan dan perlengkapan, dan pameran produk. Pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan pengolahan limbah padat sisa produksi pengolahan kayu, pengadaan alat meliputi alat pencetak, alat pengayak, alat pengaduk, alat pengering, dan alat display pameran. Beberapa kegiatan tersebut selanjutnya akan didistribusikan dalam tiga tahun berdasarkan skala prioritas dan atau berdasarkan pada proses atau urutan aktifitasnya.

Kata kunci: Limbah, Kerajinan, Kayu

Pdf

51-79